Setelah menyelesaikan bangku pendidikan menengah atas atau kejuruan, tidak sedikit siswa yang bingung dalam memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya, entah akan melanjutkan ke pendidikan tinggi atau bekerja dan berbisnis. Rasanya begitu banyak pilihan yang ada di kepalanya kala itu.
Bagi pelajar yang memilih untuk berkuliah juga suka bingung gak sih? Bingung mau lanjut ke mana? Atau mau ngambil jurusan apa? Nah, dari beberapa pilihan yang tersedia, umumnya mungkin kamu lebih familiar dengan universitas ya? Nyatanya, selain universitas, ada juga perguruan tinggi setara yang dapat kamu eksplor lebih dalam lagi, lho. Apa sajakah itu? Simak penjelasan di bawah ini ya.
Jenis-jenis Pendidikan Tinggi
Sebelum kita mengenal tentang jenis perguruan tinggi, mari kita bahas dulu tentang jenis pendidikan tinggi di Indonesia. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Pendidikan tinggi dibagi menjadi tiga, yaitu Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Profesi/Spesialis. Namun, untuk kali ini kita bahas tentang Pendidikan Akademik dan Pendidikan Vokasi dulu ya, karena Pendidikan Profesi/Spesialis baru bisa kamu ambil setelah kamu mendapat gelar kesarjanaan. Itu juga tergantung spesialisnya ya.
- Pendidikan Akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu. Pendidikan Akademik mencakup program pendidikan Sarjana (S1), Magister atau Master (S2) dan Doktor (S3). Lulusan Pendidikan Akademik akan mendapat gelar Sarjana, diikuti dengan bidang keahliannya. Misalnya, Sarjana Ekonomi (SE), Sarjana Hukum (SH), dan sebagainya.
- Pendidikan Vokasi adalah sistem pendidikan tinggi yang mengarah kepada penguasaan keahlian terapan tertentu. Pendidikan Vokasi mencakup program pendidikan Diploma I (D1), Diploma II (D2), Diploma III (D3) dan Diploma IV (D4). Lulusan Pendidikan Vokasi akan mendapat gelar Vokasi, misalnya, Ahli Pratama (A.P.), Ahli Muda (A.Ma.), Ahli Madya (A.Md.), dan sebagainya.
Jenis-jenis Perguruan Tinggi
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 1961 Tentang Perguruan Tinggi, pemerintah menetapkan bentuk perguruan tinggi menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut:
- Universitas
- Sekolah Tinggi
- Institut
- Akademi
- Dan Bentuk Lainnya (Politeknik dan Akademi Komunitas)
Nah, untuk perbedaan mengenai bentuk perguruan tinggi yang telah disebutkan tadi, dapat kamu simak di bawah ini ya!
1. Universitas
Universitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni. Dan jika memenuhi syarat, dapat pula menyelenggarakan pendidikan profesi dan spesialis.
Universitas menyelenggarakan pendidikan pada berbagai rumpun ilmu tanpa batas. Misalnya, rumpun ilmu humaniora, rumpun ilmu sosial, rumpun ilmu alam, rumpun ilmu agama, dan sebagainya. Jadi, universitas merupakan bentuk perguruan tinggi dengan rumpun ilmu yang paling luas bila dibanding dengan jenis pendidikan tinggi lainnya.
Universitas juga menawarkan jenjang studi dengan gelar berbeda. Mahasiswa D3 akan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md), mahasiswa D4 akan memperoleh gelar Sarjana Terapan (S.Tr), mahasiswa S1 akan memperoleh gelar Sarjana yang diikuti oleh nama rumpun ilmu, mahasiswa S2 dengan gelar Master, dan terakhir S3 yang bergelar Profesor.
Jalur masuk universitas ada 3 macam, yaitu:
- SNMPTN
Menggunakan nilai rapor, portofolio (khusus Seni dan Olahraga), dan prestasi akademik lainnya. SNMPTN diselenggarakan pada awal tahun di bulan Februari – Maret tanpa dipungut biaya apapun. SNMPTN hanya boleh diikuti oleh siswa eligible.
- UTBK-SBMPTN
Menggunakan nilai UTBK TPS, TKA, Bahasa Inggris serta melampirkan portofolio (khusus Seni dan Olahraga). SBMPTN diselenggarakan antara bulan Mei – Juni dengan biaya 250.000 hingga 300.000 rupiah. SBMPTN hanya boleh diikuti oleh siswa yang belum diterima di SNMPTN.
- Ujian atau Seleksi Mandiri
Dapat menggunakan nilai UTBK, prestasi akademik, prestasi non akademik, atau nilai ujian mandiri yang diselenggarakan oleh pihak universitas. Seleksi mandiri berlangsung setelah pengumuman UTBK-SBMPTN, biasanya sekitar bulan Juni sampai Agustus.
Beberapa universitas di Indonesia adalah Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Parahyangan, Universitas BSI, dan lain sebagainya.
2. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi dalam satu rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi saja. Sekolah tinggi hanya menyelenggarakan pendidikan untuk satu rumpun bidang keilmuan tertentu pada satu fakultas yang terbagi dalam berbagai jurusan.
Definisi dari sekolah tinggi dalam UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, mencakup kegiatan pendidikan akademik atau profesi dalam satu bidang ilmu. Itu artinya, dalam bentuk perguruan tinggi ini, kamu hanya dapat mempelajari satu bidang secara spesifik. Sebagai contoh, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) atau Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG).
Dua perguruan tinggi tersebut merupakan contoh sekolah tinggi yang dibawahi oleh instansi pemerintah tertentu yang berkaitan dengan bidang ilmu spesialisasinya. Di STIN sendiri, ada beberapa jurusan S1 yang tersedia, yaitu Jurusan Agen Intelijen, Teknologi Intelijen, Cyber Intelijen, dan Ekonomi Intelijen. Sedangkan, STMKG menyediakan empat prodi D4, antara lain Meteorologi, Klimatologi, Geofisika, dan Instrumentasi.
Sekolah tinggi juga sering diasosiasikan dengan sekolah kedinasan. Meski begitu, tidak semua sekolah tinggi berafiliasi dengan instansi pemerintah tertentu ya. Ada berbagai sekolah tinggi swasta yang dapat ditemukan di sekitarmu.
Jadi dengan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa Sekolah tinggi hampir sama dengan universitas dan institute. Perbedaannya ialah sekolah tinggi hanya terdiri dari satu fakultas dan terbagi menjadi beberapa jurusan yang berkaitan dengan fakultas tersebut.
3. Institut
Serupa dengan definisi sekolah tinggi, institut adalah bentuk perguruan tinggi dengan pilihan bidang ilmu yang lebih spesifik jika dibanding dengan universitas. Misal, kamu suka banget sama hal-hal yang berkaitan dengan seni dan ingin mendalami bidang ilmu tersebut, maka institut seni dapat jadi pilihan untuk dipertimbangkan.
Pilihan jurusan di institut tidak sebanyak di universitas atau politeknik. Sebuah institut hanya berfokus pada 1 sampai 3 rumpun ilmu pengetahuan. Contoh: Institut Teknologi Bandung (ITB) yang memiliki fakultas Teknik, Bisnis, dan Desain. Ada pula Institut Kesenian Jakarta yang khusus mengajarkan ilmu Film, Seni Rupa, dan Seni Pertunjukan. Pilihan jenjang studinya dimulai dari diploma hingga pascasarjana. Sedangkan jalur masuk Institut sama dengan universitas, yaitu melalui SNMPTN, UTBK-SBMPTN, dan Seleksi Mandiri.
Daftar Institut Negeri di Indonesia:
- Institut Seni Budaya Aceh
- Institut Seni Budaya Bandung (ISBI)
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS)
- Institut Seni Indonesia Surakarta
- Institut Seni Indonesia Yogyakarta
- Institut Teknologi Kalimantan
- Institut Seni Budaya Tanah Papua
Daftar Institut Swasta di Indonesia:
- Perbanas Institute
- Institut Bisnis Nusantara
- Institut Teknologi Nasional Bandung
- Institut Teknologi Telkom Surabaya
- Institut Teknologi Telkom Purwokerto
- Institut Pendidikan Indonesia Garut
- Dan lain-lain
4. Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keterampilan dan ilmu terapan. Berbeda dengan universitas, di politeknik, kamu akan mendengar mengenai jenjang pendidikan D3 dan D4 atau yang umumnya disebut dengan Diploma. Setelah lulus, nanti kamu akan mendapat gelar Ahli Madya (A.md) untuk kalian yang mengambil kuliah jenjang D3. Sedangkan untuk yang kuliah D4, kamu akan mendapatkan gelar S.ST (Sarjana Sains Terapan).
Perlu kalian ketahui nih, bila mahasiswa di politeknik tidak bisa memilih SKS sendiri. Jadi, SKS sudah ditetapkan di tiap semester dan kamu akan lulus tepat waktu sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
Tujuan politeknik sendiri adalah menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi anggota masyarakat yang punya kemampuan profesional agar mampu menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar taraf hidup masyarakat dan kesejahteraan umat manusia meningkat.
Meskipun cuma vokasi, pilihan jurusan di politeknik cukup banyak lho, di antaranya sebagai berikut:
- Animasi
- Akuntansi
- Agribisnis
- Pariwisata
- Perhotelan
- Desain Mode
- Administrasi Niaga
- Teknologi Kelautan
- Teknik Elektro
- Dan lain-lain
Nah, untuk kamu yang lebih suka praktek dibandingkan teori, tidak ada salahnya untuk memilih politeknik, lho. Apalagi, lapangan pekerjaan untuk lulusan politeknik juga terbilang luas.
5. Akademi
Kata akademi mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda. Secara awam, akademi adalah suatu tempat belajar sama seperti sekolah pada umumnya. Pengertian awam diatas tidaklah salah tapi tidak sepenuhnya benar. Karena pada prinsipnya, akademi tidak seperti lembaga pendidikan tinggi lain entah itu Universitas, Institut atau Politeknik.
Secara etimologis, akademi berasal dari bahasa Yunani Ἀκαδημία atau Akadēmeia yang berarti tempat atau taman umum. Academia pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Yunani, Plato pada tahun 385 saat dirinya membuka sekolah Filsafat dengan nama yang sama. Di era modern, orang-orang Prancis mengadopsi kata ini menjadi Académie, yang diserap dari bahasa bahasa Latin, Academia yang juga merupakan kata serapan dari bahasa Yunani Academie atau Akadēmeia.
Pada pengertian yang lebih teknis, akademi adalah sekolah independen yang didanai oleh negara di tingkat pusat entah itu lewat Kementerian atau lembaga negara lain. Artinya, akademi bukan lembaga pendidikan yang didanai oleh pemerintah wilayah dalam tingkat provinsi atau kabupaten.
Beberapa Akademi yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Akademi Kimia Analis – AKA
2. Akademi Meteorologi dan Geofisika – AMG
3. Akademi Imigrasi – AIM
4. Akademi Ilmu Pemasyarakatan – AKIP
5. Akademi Angkatan Udara – AAU – (AKABRI)
6. Akademi Militer TNI AD – AKMIL – (AKABRI)
7. Akademi Angkatan Laut – AAL – (AKABRI)
8. Akademi Kepolisian – AKPOL – (AKABRI), dll
Hingga kini, penggunaan kata Akademi termasuk Akademisi, Akademis dan Akademik sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Dengan tetap merujuk pada kegiatan dan sifat-sifat lembaga perguruan tinggi entah itu swasta atau negeri. Sementara, para pelakunya, disebut dengan akademisi.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang membedakan jenis-jenis perguruan tinggi adalah cakupan bidang ilmunya. Jika Universitas, Institut dan Sekolah Tinggi lebih fokus kepada Pendidikan Akademik (meski bisa menyelenggarakan Pendidikan Vokasi juga), maka Politeknik dan Akademi khusus menyelenggarakan Pendidikan Vokasi. Rumpun ilmu yang diajarkan di Universitas juga sangat bervariasi, sementara rumpun ilmu yang diajarkan di jenis perguruan tinggi lainnya lebih spesifik.
Semoga dengan membaca artikel ini, kamu jadi paham tentang perbedaan jenis-jenis pendidikan tinggi ataupun perguruan tinggi yang ada di Indonesia ya. Nantikan pembahasan-pembahasan terbaru lainnya.