Menempuh pendidikan tinggi merupakan salah satu hal yang penting, tak heran di Indonesia ada puluhan bahkan ratusan perguruan tinggi yang tersedia untuk anak Bangsa. Perguruan tinggi menjadi salah satu sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Kehadirannya telah mewarnai dinamika dan sejarah di Indonesia, serta melahirkan sumber daya manusia terdidik di negeri ini.
Perguruan tinggi ataupun kampus merupakan tujuan akhir bagi para lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan pendidikannya. Kampus atau perguruan tinggi memang ditujukan untuk mencetak lulusan-lulusan berkualitas yang bisa berkontribusi dalam perannya masing-masing di kehidupan bermasyarakat. Tapi, tahukah kamu gimana awal mula berdirinya kampus di Indonesia?
Sejarah Perguruan Tinggi di Indonesia
Di Indonesia, perguruan tinggi memiliki spesifikasi mulai dari sekolah tinggi, institut, hingga universitas yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Perlu kalian ketahui bahwa Perguruan tinggi di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Perguruan tinggi ini diselenggarakan sebagai politik etis atau politik balas budi pemerintah Hindia Belanda kepada kaum pribumi.
Perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah Hindia Belanda pada awalnya terbatas hanya pada bidang kesehatan saja. Pada praktiknya, tidak semua pribumi bisa mendapat akses ke perguruan tinggi. Hanya kaum priyayi yang memiliki strata ekonomi dan sosial tinggi saja yang bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi ini. Jadi, beruntunglah kamu yang bisa mengenyam pendidikan tanpa memandang strata ekonomi dan sosial.
Fakta dari Perguruan Tinggi di Indonesia
Setelah kita mengetahui sejarahnya, kalian pernah bertanya-tanya gak sih tentang universitas tertua mana saja yang ada di Indonesia? Pasalnya, setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pasti universitas-universitas kolonial yang telah berdiri di masa pendudukan Belanda telah mengalami perubahan nama.
Lantas, perguruan tinggi mana saja yang memiliki usia cukup tua dan masih berdiri hingga sekarang? Yuk simak penjelasan di bawah ini.
1. Universitas Indonesia
Universitas Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1849 dengan nama Dokter-Djawa School Batavia, yang lulusannya memiliki gelar Dokter Jawa. Sekolah tinggi ini mengkhususkan diri pada ilmu kedokteran, tepatnya pendidikan tenaga mantri.
Setelah sempat mengalami perubahan nama di akhir abad 19, tepatnya di tahun 1898, nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau dikenal juga sebagai STOVIA.
Setelah negara kita mengalami beberapa peristiwa bersejarah, tepatnya di tahun 1950 STOVIA kembali berubah nama menjadi Universiteit Indonesie, namun dalam Bahasa Indonesia masih bernama Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia. Universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik terletak di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya, serta Fakultas Ekonomi ada di Makassar. Barulah pada tahun 1954, nama Universitas Indonesia dipatenkan.
Sebelum kampus Universitas Indonesia di Depok dibangun pada 1987, Universitas Indonesia memiliki tiga lokasi kampus yaitu di Salemba, Pegangsaan Timur dan Rawamangun. Setelah kampus baru didirikan di lahan seluas 320 hektare di Depok, kampus Rawamangun yang mencakup beberapa fakultas dipindah, sementara kampus Salemba masih dipertahankan untuk Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi dan Program Pascasarjana.
Tidak lama setelah tahun 2000, Universitas Indonesia menjadi satu dari beberapa universitas yang mempunyai status Badan Hukum Milik Negara di Indonesia. Perubahan status ini membawa perubahan yang signifikan untuk Universitas Indonesia yaitu otonomi yang lebih besar dalam pengembangan akademis dan pengelolaan keuangan.
Dari perspektif sejarah ini, Universitas Indonesia telah tumbuh secara progresif menjadi sebuah institusi yang mengarah menjadi pemimpin di bidang kemanusiaan dan peradaban dengan menyeimbangkan nilai-nilai akademis, moralitas dan seni. Melalui kelebihan-kelebihan ini, tak jarang Universitas Indonesia menjadi impian banyak orang, lho.
Bahkan, Universitas Indonesia menempati posisi 100 teratas (82) dalam daftar universitas paling berpengaruh di negara-negara ekonomi berkembang versi majalah Times Higher Education. Keren sekali kan?
2. Universitas Airlangga
Siapa sih yang tak kenal dengan Universitas Airlangga? Universitas Airlangga merupakan salah satu perguruan tinggi yang mampu menarik minat calon mahasiswa setiap tahunnya yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Coba deh tanyakan ke teman sekelas kamu, pasti mereka akan setuju kalau kampus ini menjadi kampus incaran para pelajar di Indonesia.
Nah, sejarah Universitas Airlangga ini berawal dari cikal bakal lembaga pendidikan Netherlands Indische Artsen School (NIAS) dan School Tot Opleiding Van Indische Tandartsen (STOVIT). Di mana masing-masing didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1913 dan 1928. Pemerintah Republik Indonesia baru resmi membuka Universitas Airlangga Surabaya pada 1954 dan dilakukan oleh Ir.Soekarno dan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan yang ke-9.
Kampus ini berawal dari sekolah kedokteran yang diberi nama Dokter Java School pada 1851. Hingga saat ini, fakultas kedokteran di UNAIR terkenal menjadi primadona di kalangan pelajar mahasiswa. Bahkan, hampir semua orang berlomba-lomba untuk bisa masuk ke jurusan kedokteran ini.
Bukan hanya itu, karena UNAIR juga memiliki rumah sakit berstandar Internasional, loh. Selain menjadi tempat yang menjadi rujukan untuk melakukan riset terkait dunia medis internasional. RS UNAIR juga dilengkapi dengan tenaga medis profesional dan alat kesehatan canggih lainnya.
Selain memiliki rumah sakit, UNAIR juga memiliki perpustakaan dengan jutaan koleksi buku, bahkan menjadi salah satu yang terlengkap di Indonesia. Selain fasilitasnya yang lengkap, ada American Corner yang bisa digunakan untuk belajar dan mengasah kemampuan bahasa inggris lebih dalam. Perpustakaan kampus ini juga menyediakan informasi mengenai pertukaran pelajar dan beasiswa dari Universitas luar negeri.
Nah, Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi pada 2019 menyatakan bahwa UNAIR termasuk 100 universitas terbaik di Indonesia dan berada di posisi tujuh. Selain itu, berdasarkan QS Top Universities, UNAIR termasuk peringkat 651-700 untuk World Class University.
3. Institut Teknologi Bandung
Beralih ke wilayah barat Pulau Jawa, Institut Teknologi Bandung atau ITB juga masuk ke jajaran kampus tertua di Indonesia, lho. Sejarah Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung.
Saat itu hanya terdapat satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw. Pendirian perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang semakin terbatas pada masa kolonial Belanda akibat pecahnya Perang Dunia pertama.
Hingga pada tanggal 2 Maret 1959, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959. Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Dengan terbitnya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Bahan Hukum yang kemudian disusul diterbitkannya PP No. 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung menjadi Bahan Hukum Milik Negara. Maka dengan dengan begitu, sejak tanggal 26 Desember 2000, ITB resmi menjadi badan hukum sebagaimana layaknya badan hukum lainnya yang dibenarkan melaksanakan segala perbuatan hukum yang tidak melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Nah, tahukah kamu bahwa Institut Teknologi Bandung termasuk dalam 100 kampus terbaik di Asia menurut QS Asia University Rankings 2021. Kampus ini menjadi institut terbaik di Indonesia, disusul Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Sepuluh November. Maka dari itu, tak heran jika Fasilitas di ITB sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, ITB menjadi salah satu kampus yang punya banyak alumni sukses, lho. Jadi, tertarikkah kamu untuk mendaftar di Institut Teknologi Bandung?
4. Institut Pertanian Bogor
Masih di Provinsi Jawa Barat, terdapat sejarah panjang di balik pendirian kampus yang terkenal dalam bidang pertanian dan agronomi ini. Ya benar sekali, kampus ini adalah Institut Pertanian Bogor. Nah, tahukah kamu jika dulunya IPB merupakan bagian dari UI, tepatnya sebagai Fakultas Pertanian?
Pada 1 September 1963, barulah IPB menjadi sebuah perguruan tinggi mandiri. Peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Setahun setelah lepas dari naungan UI, IPB melebarkan sayap dan berkembang menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan.
Saat ini, IPB memiliki nama internasional IPB University. Sesuai namanya, kampus ini memiliki spesialisasi di Fakultas Pertanian, yang terdiri dari empat bidang studi yaitu Manajemen Sumberdaya Lahan, Agronomi dan Hortikultura, Proteksi Tanaman, dan Arsitektur Lanskap.
Selain itu, ada Fakultas Teknologi Pertanian yang juga terdiri dari empat bidang studi yaitu Teknik Sipil dan Lingkungan, Teknologi Industri Pertanian, Teknik Pertanian dan Biosistem, serta Ilmu dan Teknologi Pangan.
Di luar dua fakultas tersebut, IPB juga memiliki Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan, Fakultas Kehutanan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Fakultas Ekologi Manusia.
5. Universitas Gadjah Mada
Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia saat ini. Menurut rilis terbaru lembaga pemeringkatan pendidikan tinggi QS WUR, UGM menempati 250 besar dunia dan nomor satu di Indonesia.
Dikutip dari laman resminya, ternyata kampus UGM lahir dari kancah perjuangan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada periode awal kemerdekaan, UGM didaulat sebagai Balai Nasional Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan bagi penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional.
Berdiri dengan nama “Universitas Negeri Gadjah Mada”, perguruan tinggi ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah tinggi yang telah lebih dulu didirikan. Sekolah tinggi tersebut antara lain Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Teknik, dan Akademi Ilmu Politik yang terletak di Yogyakarta, Balai Pendidikan Ahli Hukum di Solo, serta Perguruan Tinggi Kedokteran Bagian Praklinis di Klaten. Pada tahun 1949 sekolah tinggi tersebut kemudian digabung menjadi Universitas Negeri Gadjah Mada.
Universitas Gadjah Mada memberikan kesempatan yang luas bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi di bidangnya masing-masing. Kegiatan perkuliahan didukung dengan peralatan modern dan teknologi informasi. Sebagai universitas riset, Universitas Gadjah Mada memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kegiatan-kegiatan penelitian yang diwujudkan dengan upaya mendorong dosen dan mahasiswa untuk melakukan dan mengembangkan berbagai penelitian yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan bangsa.
Dilansir dari pimnas33.ugm.ac.id, dalam kegiatan pengabdian masyarakat, Universitas Gadjah Mada berkomitmen untuk membangun dan mensejahterakan Indonesia bersama rakyat hingga akar rumput. Universitas Gadjah Mada terus mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat berbasis riset di Indonesia maupun Internasional dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Jadi, gimana nih? Apa tanggapanmu setelah membaca penjelasan di atas sampai habis? Apakah kampus impian kamu ada di list ini? Tak dapat dipungkiri lagi ya kalau perjuangan leluhur kita untuk membangun pendidikan di Indonesia itu butuh proses yang panjang. Makanya, sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus tetap semangat menjalani perkuliahan seperti halnya yang dilakukan oleh pendahulu kita.