Di dalam istilah beasiswa, motivation letter sering disebut sebagai statement of purpose atau letter of purpose. Singkatnya, motivation letter adalah suatu dokumen yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa, melamar ke organisasi non-profit, mendaftar menjadi sukarelawan, bahkan untuk melamar pekerjaan magang. Dokumen ini berisi tentang pernyataan ketertarikan beserta alasan-alasan kalian untuk mendapatkan beasiswa.
Pembuatan motivation letter bertujuan untuk meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kalian memang sangat berminat dan layak untuk diberi beasiswa. Karena pada dasarnya, motivation letter adalah esai yang menunjukkan cara kamu berpikir. Dengan begitu motivation letter ini memiliki peran yang besar untuk meloloskan kalian dalam mendaftar beasiswa atau kuliah di luar negeri. Bersama dengan curriculum vitae, dokumen ini dapat menjadi “senjata” yang menentukan kalian dapat lolos atau tidak.
1. Pengertian Motivation Letter
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa Motivation letter dapat juga diartikan sebagai surat pengantar dengan pendamping dokumen lain, misalnya resume atau summary. Pada umumnya, Motivation letter ini menjadi syarat wajib bagi seseorang yang ingin mendaftar beasiswa, termasuk beasiswa luar negeri. Motivation letter ini nantinya akan menjelaskan alasan kamu menjadi kandidat yang harus terpilih dalam beasiswa tersebut.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Motivation letter ini berisi surat yang memuat mengenai kualifikasi dan juga prestasi dari seseorang dalam beberapa tahun terakhir yang sudah ia lakukan atau jalani. Hal ini karena suatu lembaga penyedia beasiswa perlu mengetahui bagaimana asal-usul atau mengetahui tentang kandidat yang ingin mendaftar untuk mendapatkan beasiswa.
Jadi, fungsi ditulisnya Motivation letter ini adalah untuk menjabarkan mengenai latar belakang kandidat pelamar, baik itu latar belakang pendidikannya, motivasinya mendaftar atau melamar beasiswa, apa cita-citanya, bagaimana pengalaman yang pernah dijalankan, dan apa saja kelebihan yang dimiliki dari pelamar tersebut.
2. Tujuan Motivation Letter
Adapun tujuan yang harus dipahami dari dibuatnya motivation letter dalam melamar beasiswa ini. Tujuan tersebut adalah untuk meyakinkan para recruiter tentang kandidat yang cocok dengan kriteria yang ditentukannya untuk bisa mendapatkan program beasiswa. Lalu, tujuan yang kedua adalah agar recruiter mengetahui maksud dan alasan serta bagaimana tujuan dari pelamar atau kandidat yang ingin mendapatkan program beasiswa tersebut.
3. Tips Menulis Motivation Letter
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari dibuatnya Motivation Letter, kita beralih ke tips-tips membuatnya yuk. Berikut adalah tips menulis Motivation Letter yang wajib kalian ketahui.
a. Fokus Pada Satu Aspek
Kamu harus fokus pada satu aspek terbaik yang kamu miliki atau cerita terbaik dalam hidupmu sehingga pembaca benar-benar bisa mengenalmu melalui motivation letter yang kamu buat. Kamu harus tahu bahwa penting untuk membuat pembaca tahu apa topik yang ingin kamu angkat, dan sebisa mungkin buat alur yang runtut dari awal hingga akhir essay.
b. Buat Motivation Letter Lebih Hidup
Faktanya, motivation letter memang hanya lembaran kertas. Sehingga, kamu harus memanfaatkan lembaran kertas tersebut dengan menunjukkan apa yang ada di pikiranmu. Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa motivation letter-mu menarik untuk dibaca. Intinya, kamu harus mendapatkan perhatian dari recruiter atau pemberi program beasiswa tersebut. Recruiter tentu akan menerima dokumen dari banyak kandidat sehingga kamu harus menarik perhatiannya dengan menuliskan bagian pertama hingga terakhir dengan menarik.
Lantas, pertanyaan yang muncul adalah “bagaimana menulis Motivation Letter agar menarik Recruiter?” Nah, jawabannya adalah kamu harus bisa menggunakan bahasa atau kalimat yang menjual, menarik, sederhana, tetapi tetap orisinil di dalam Motivation Letter. Oleh sebab itu, perhatikan pemilihan kata dan diksi yang tepat dan mudah dipahami.
Selain itu, kamu juga harus menguraikan aktivitas, kegiatan, pekerjaan, peran, atau kontribusimu di universitas atau di tempat kerja kamu saat ini dan ceritakan mengenai pengalaman baik di kampus, organisasi, dan lainnya untuk membantu kamu diprioritaskan dalam mendapatkan beasiswa.
c. Kembangkan Idemu dan Tulis Secara Detail
Saat membuat Motivation Letter, hindari untuk menggunakan phrase, kalimat atau opini umum dari orang lain. Pasalnya, kamu juga harus memasukkan detail yang lebih spesifik seperti dari ide yang kamu tulis. Contoh, kamu bisa menuliskan alasan dan hal-hal yang bisa mengembangkan idemu.
Selain itu, sebisa mungkin hindari untuk menulis sesuatu yang kamu pikir pihak kampus ingin mendengarnya. Kemudian, akan lebih baik jika Motivation letter yang kamu buat sudah menjawab semua pertanyaan (guiding questions) dari pihak kampus.
Jangan lupa untuk melakukan riset terlebih dahulu sehingga kamu dapat menyajikan data dengan kuat dan memiliki alasan serta pemahaman yang kuat dalam menuangkan pemikiran kamu untuk mendukung kamu diterima sebagai penerima beasiswa. Jika perlu, gunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar agar recruiter semakin yakin bahwa kamu merupakan kandidat yang mereka cari.
d. Maksimalkan Batas Jumlah Kata
Pada dasarnya tidak ada aturan pasti berapa jumlah kata dalam setiap Motivation Letter. Kamu bisa menyesuaikan jumlah kata ini dengan persyaratan yang diberikan oleh pihak kampus atau penyedia beasiswa. Saat membuat draft pertama, jangan pedulikan batasan jumlah kata ini.
Nah, setelah draft jadi dan kamu melakukan review maka kamu bisa melakukan pemotongan di beberapa bagian yang kamu anggap tidak perlu. Sebisa mungkin hasil akhir Motivation Letter harus sesuai dengan batasan jumlah kata yang ditentukan ya.
e. Proofread
Proofread adalah tahap terakhir sebelum kamu mantap untuk menyerahkan Motivation Letter-mu. Seberapa pun percaya dirinya kamu, jangan pernah mencoba menghindari proofread. Ingatlah, bahwa orang lain selalu bisa menangkap kesalahan kecil yang kita buat dan sebaliknya kita akan sangat sulit untuk menemukan kesalahan kecil seperti typo dalam tulisan yang dibuat sendiri. Untuk tahap akhir ini kamu bisa meminta bantuan, orang tua, bos, dosen atau guru untuk proofread essay yang kamu buat.
4. Hal-Hal yang Perlu Dihindari:
Berikut adalah hal-hal yang perlu dihindari dari penulisan motivation letter :
a. Menulis terlalu banyak, tidak penting, dan bertele-tele. Meskipun kamu memiliki segudang pengalaman, pilihlah pengalaman yang tepat dan sesuai dengan tujuanmu.
b. Memelas (mengemis, pesimis, merengek, menyalahkan, memohon, meminta-minta), seperti “Saya berasal dari keluarga miskin.” atau “Saya hidup susah.”
c. Klise atau terlalu mainstream. Contohnya seperti “Saya ingin berkontribusi bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia.”
d. Terlalu melebih-lebihkan, seperti “Kampus dan negara kamu adalah yang terbaik di dunia!”
5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dari penulisan motivation letter :
a. Beberapa pemberi beasiswa meminta informasi tertentu untuk dicantumkan di motivation letter/cover letter.
b. Secara umum, poin-poin penting sebelumnya hanya merupakan “format standar”, sehingga perlu disesuaikan kembali dengan guideline beasiswa (apa yang mereka inginkan).
c. Banyak pelajari contoh motivation letter, khususnya dari penerima beasiswa sebagai perbandingan dari berbagai sudut pandang.
Setelah membaca artikel ini, sudahkah kamu memahami tentang motivation letter untuk beasiswa? Semoga saja dengan membaca “Serba Serbi Menulis Motivation Letter Untuk Beasiswa” kamu bisa mendapatkan beasiswa yang kamu inginkan supaya mimpi kamu bisa terwujud, ya. Good luck!